Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Peserta Didik SMA N 1 Kutowinangun
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Peserta Didik SMA N 1 Kutowinangun
Puskesmas Kutowinangun - Rabu, 21 Agustus 2024 dilaksanakan kegiatan Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala di SMAN 1 Kutowinangun. Kegiatan ini telah rutin dilaksanakan minimal satu (1) kali per tahun dengan tujuan untuk menangani permasalahan kesehatan yang sering dihadapi anak usia sekolah diantara masalah gizi termasuk anemia, permasalahan gigi dan mulut termasuk karies, gangguan indera penglihatan dan pendengaran serta perilaku berisiko pada remaja.
Sebanyak 360 siswa mengikuti penjaringan dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kutowinangun. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya pemeriksaan status gizi dengan pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, dan Lingkar Perut. Pemeriksaan lainnya yaitu skrinning penyakit tidak menular dengan pengecekan tekanan darah untuk deteksi dini hipertensi dan pengecekan gula darah untuk deteksi dini Diabetes Melitus (DM). Pada peserta didik putri dilakukan pengecekan kadar hemoglobin dalam darah untuk deteksi dini anemia. Para peserta didik juga mendapatkan pengecekan kesehatan indera pendengaran dengan pengecekan telinga luar serta pemeriksaan indera penglihatan yaitu pemeriksaan tajam penglihatan dan pemeriksaan buta warna. Selain itu, pada kesempatan ini juga dilakukan skrinning TBC, riwayat penyakit dan faktor risiko PTM, dan skrining perilaku merokok. Petugas kesehatan juga menyampaikan kepada guru BK agar para siswa bisa melakukan self assesment kesehatan jiwa.
Hasil dari pemeriksaan kesehatan ini langsung disampaikan kepada peserta didik yang bersangkutan dan juga permasalahan kesehatan yang perlu segera mendapatkan penanganan dilaporkan kepada pihak sekolah. Kegiatan penjaringan kesehatan ini dilaksanakan di seluruh sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kutowinangun pada bulan Agustus, September, dan Oktober. Kegiatan ini rutin dilakukan dengan harapan permasalahan kesehatan yang terjadi pada peserta didik dapat ditemukan lebih awal sehingga dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.