Pelatihan P3K Bagi Guru SD Muhammadiyah Kutowinangun
Pelatihan P3K Bagi Guru SD Muhammadiyah Kutowinangun
Pelatihan P3K Bagi Guru SD Muhammadiyah Kutowinangun
Latar Belakang
Pemberian P3K dilakukan sebagai penanganan awal terhadap cedera atau kejadian sakit yang terjadi di sekolah/madrasah sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan apabila masalah cedera/sakit belum terselesaikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit/cedera.
Cedera seperti jatuh, luka, patah tulang dan lain-lain dapat saja terjadi di sekolah/madrasah apabila peserta didik tidak berhati-hati dalam beraktifitas. Penanganan P3K yang diberikan disesuaikan dengan jenis cedera yang terjadi. Penanganan diberikan oleh petugas terlatih.
Pelaksana merupakan guru UKS dan guru lainnya yang terlatih, Pelatih PMR, PMR, kader kesehatan sekolah/madrasah terlatih lainnya.
Pelatihan P3K bagi Guru ini dilakukan agar sekolah mampu melakukan:
- Mengidentifikasi kebutuhan dan menyediakan sarana prasarana (peralatan dan obat-obatan sederhana) untuk P3K
- Melakukan penanganan awal pada kecelakaan seperti pingsan/penurunan kesadaran, kram dan keseleo, dan patah tulang untuk mengurangi dan mencegah perburukan
- Melakukan pemberian obat-obat sederhana untuk mengurangi nyeri
- Mengenali tanda bahaya pada korban agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut di Puskesmas atau Rumah Sakit
Guru UKS/M, pelatih PMR dan PMR/kader kesehatan sekolah/madrasah memberikan P3K dan P3P pada saat yang diperlukan.
Guru UKS/M dan kader kesehatan melakukan pencatatan pemberian P3K dan P3P dan memantau perkembangan kondisi peserta didik yang diberikan P3K atau P3P. Apabila sakit masih berlanjut atau jenis sakit tidak ringan, maka Guru UKS/M harus menginformasikan kondisi tersebut ke orang tua, menyarankan dan merujuk peserta didik tersebut ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
Gambaran Pelaksanaan Kegiatan
Pelatihan P3K Bagi Guru SD Muhammadiyah Kutowinangun dilaksakanan pada Kamis, 17 Oktober 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh guru-guru SD Muhammadiyah Kutowinangun, bertempat di salah satu ruang kelas. Kegiatan dimulai dengan dilakukannya pemaparan oleh dr. Almira Rahma mengenai materi P3K menggunakan power point. Dilanjutkan melakukan roleplay cara memindahkan pasien, melakukan penilaian kesadaran pasien, penanganan awal pada pasien penurunan kesadaran, penanganan awal pasien cedera kram, keseleo, dan patah tulang menggunakan bidai dan bebat. Selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab. Muncul 5 pertanyaan yaitu;
(1) Bagaimana penanganan awal pada pasien mimisan?
(2) Bagaimana penanganan awal pada pasien pingsan yang sudah dipindahkan oleh teman-temannya?
(3) Bagaimana penanganan awal pada korban luka bakar?
(4) Bagaimana kondisi dimana korban harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit?
(5) Bagaimana cara mengetahui pasien luka ringan dan luka berat?